MyPru.net | Apakah Asuransi dibutuhkan di Masa Krisis?

Apakah Asuransi dibutuhkan di Masa Krisis?

29 April 2020

Penetrasi asuransi di Indonesia saat ini masih terhitung kecil, yaitu 6-7% dari total populasi.

Berarti dari 265 juta penduduk Indonesia, yang memiliki polis asuransi baru sekitar 16-20 juta jiwa.

Banyak pertanyaan yang ditujukan ke kami: di masa pandemi ini, di mana kita juga harus melakukan budgeting ulang, perlukah asuransi dipertahankan?

Kami akan memberikan beberapa hal untuk menjadi pertimbangan dalam artikel ini.

Fungsi Asuransi

Dalam perencanaan keuangan, asuransi berfungsi sebagai pembangun “keamanan keuangan’. Nah keamanan keuangan ini perlu dipersiapkan sebelum kita mewujudkan tujuan keuangan seperti investasi, persiapan pendidikan anak, dana hari tua dll.

Asuransi adalah sebuah produk alih resiko, artinya kita mengalihkan resiko-resiko yang mungkin terjadi pada keluarga kita kepada perusahaan Asuransi. Tentu saja tidak semua resiko perlu kita alihkan. Yang kita alihkan adalah resiko-resiko yang menyebabkan kerugian keuangan (financial loss) yang nilainya besar dan tidak bisa kita tanggung sendirian.

Mudahnya begini: kita menyiapkan dana berjaga-jaga lewat Dana Darurat.

Berapa cadangan Dana Darurat dalam kekayaan anda? Dana yang memang anda pisahkan dari rekening lain dengan tujuan untuk berjaga-jaga untuk kebutuhan di luar budget rutin bulanan, misalnya biaya pengobatan RS.

Dari survey saya, orang Indonesia masih banyak yang belum mempersiapkan Dana Darurat dalam perencanaan keuangan mereka. Jarang sekali yang punya Dana Darurat 12 bulan pengeluaran. Apalagi untuk sebuah kejadian yang bisa menghabiskan aset keluarga kita lebih dari 12 bulan pengeluaran.

Nah, untuk kejadian-kejadian yang berpotensi menghabiskan Dana Darurat kita lebih dari 12 bulan pengeluaran, kita perlu mengalihkan ke Perusahaan Asuransi. Misalnya:

  • biaya berobat ke RS (tidak bisa diduga habisnya berapa, dan biaya berobat ke RS tiap tahun selalu naik bahkan bisa melebihi kenaikan penghasilan kita)
  • sumber nafkah mengalami sakit kritis, misalnya jantung, stroke, kanker, cacat tetap yang menyebabkan tidak bisa lagi berpenghasilan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
  • pencari nafkah meninggal dunia, padahal anak masih kecil dan masih membutuhkan biaya bertahun-tahun ke depan sampai kuliah
Manfaat Asuransi dalam masa Pandemi

Kita kembali lagi ke manfaat asuransi dalam masa pandemi covid-19.

Dalam masa pandemi, kita semua menyadari bahwa resiko kehidupan semakin meningkat. Kita melawan sebuah virus yag tidak kelihatan. Angka kejadian di Indonesia sudah 8000 lebih (per 28 April 2020) dengan angka kematian berkisar 8-9%, termasuk yang paling tinggi di dunia. Ini menjadi suatu hal yang mesti kita sadari.

Dalam suatu situasi di mana resiko meningkat, maka resiko untuk terjadinya sakit, kecacatan, dan meninggal dunia pun makin meningkat.

Saya akan bahas satu-persatu dari aspek manfaat sebuah polis:

1. Asuransi Kesehatan (Health Insurance)

Biaya pengobatan untuk covid-19 ditanggung pemerintah, namun tidak menutup mata bahwa ada beberapa kejadian di mana sistem rujukan RS tidak berfungsi atau bed RS yang penuh, mengharuskan seseorang dirawat di RS swasta. Biaya perawatan corona di RS bukan biaya yang murah, apalagi bila menggunakan peralatan canggih seperti ICU dan ventilator.Biayanya bisa menyentuh angka puluhan bahkan ratusan juta.

Untuk pemegang polis kesehatan dengan manfaat cash plan, punya asuransi kesehatan swasta juga memberikan manfaat dobel klaim untuk santunan harian rawat inap, sebagai pengganti penghasilan tertanggung tidak bisa bekerja akibat dirawat di RS.

Apabila kita mempunyai polis asuransi kesehatan swasta, ini akan membuat kita lebih tenang.Saat harus dirawat di RS swasta pun kita sudah mempunyai jaminan kesehatan pribadi.

2. Asuransi Sakit Kritis (Criticall Ilness)

Asuransi jenis ini akan memberikan klaim kepada tertanggung saat memenuhi kriteria klaim sakit kritis sesuai ketentuan polis. Sakit kritis adalah sakit yang proses penyembuhannya lama dan menyebabkan seseorang tidak bisa bekerja.Tidak semua perusahaan asuransi memberikan klaim sakit kritis untuk kondisi diagnosis corona virus, jadi tanyakan kepada agent asuransi anda apakah perusahaan asuransi anda memberikan cover kondisi ini.

3. Asuransi Jiwa (Life Insurance)

Suka atau tidak suka, resiko kematian meningkat saat ini dibandingkan kondisi biasa.Covid-19 bisa menyerang siapa saja, dan walaupun golongan orang tua dan dengan predisposisi penyakit tertentu memiliki resiko kematian yang lebih besar, namun pada dasarnya kematian bisa terjadi pada siapa saja.Penting bagi kita untuk mempertahankan bahkan membeli polis asuransi jiwa, terutama jika kita adalah sumber nafkah utama dalam keluarga.Karena akan sanggup bertahan berapa lama dana darurat dan aset kita menggantikan pendapatan yang selama ini selalu rutin setiap bulan sampai ke keluarga?

Saat ini polis asuransi jiwa dengan premi di bawah 500 ribu sudah bisa dibeli untuk mengamankan keluarga kita.

Simpulan:

Pada masa pandemi, polis asuransi memegang peranan penting dalam “keamanan keuangan” keluarga anda.Pastikan anda memahami semua polis yang anda miliki dengan konsultasi ulang ke agent asuransi Anda, atau bahkan menambah polis untuk anda yang masih memiliki budget keuangan dan memang mempunyai kebutuhan proteksi.

Stay safe. Stay healthy. Keep Protected.